Sejarah dan Sistema Ekonomi
Sejarah Pemikiran Ekonomi Praklasik, Klasik, Sosialis dan Neoklasik
Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Perintis Sosialis
1. Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan
terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau
aturan-aturan moral. Misalnya dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun
1700 sM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian
petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi.
2. Plato hidup pada abad keempat sebelum Masehi
mencerminkan pola pikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah
terhadap para pekerja kasar dan mereka yang mengejar kekayaan. Plato
menyadari bahwa produksi merupakan basis suatu negara dan
penganekaragaman (diversivikasi) pekerjaan dalam masyarakat merupakan
keharusan, karena tidak seorang pun yang dapat memenuhi sendiri berbagai
kebutuhannya. Inilah awal dasar pemikiran Prinsip Spesialisasi kemudian
dikembangkan oleh Adam Smith.
3. Aristoteles merupakan tokoh pemikir ulung yang sangat
tajam, dan menjadi dasar analisis ilmuwan modern sebab analisisnya
berpangkal dari data. Konsep pemikiran ekonominya didasarkan pada konsep
pengelolaan rumah tangga yang baik, melalui tukar-menukar.
Aristoteleslah yang membedakan dua macam nilai barang, yaitu nilai guna
dan nilai tukar. Ia menolak kehadiran uang dan pinjam-meminjam uang
dengan bunga, uang hanya sebagai alat tukar-menukar saja, jika menumpuk
kekayaan dengan jalan minta/mengambil riba, maka uang menjadi mandul
atau tidak produktif.
4. Xenophon seorang prajurit, sejarawan dan murid
Socrates yang mengarang buku Oikonomikus (pengelolaan rumah tangga).
Inti pemikiran Xenophon adalah pertanian dipandang sebagai dasar
kesejahteraan ekonomi, pelayaran dan perniagaan yang dianjurkan untuk
dikembangkan oleh negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan
pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik
bersama.
5. THOMAS AQUINAS (1225-1274) seorang filosof dan tokoh
pemikir ekonomi pada abad pertengahan, mengemukakan tentang konsep
keadilan yang dibagi dua menjadi keadilan distributife dan keadilan
konvensasi, dengan menegakkan hukum Tuhan maka dalam jual-beli harus
dilakukan dengan harga yang adil (just-price) sedang bunga uang adalah
riba. Tetapi masalah riba, upah yang adil dan harga yang layak ini
merupakan masalah yang terus-menerus diperdebatkan dalam ilmu ekonomi.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Merkantilis
1. Merkantilis merupakan model kebijakan ekonomi dengan
campur tangan pemerintah yang dominan, proteksionisme serta politik
kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan luar negeri yang
menguntungkan .
2. Pemikiran-pemikiran ekonomi lahir pada kaum
merkantilis disebabkan adanya pembagian kerja yang timbul di dalam
masyarakat, pembagian kerja secara teknis dan pembagian kerja
teritorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan internasional.
3. Pemikiran ekonomi kaum merkantilis merupakan suatu
kebijakan yang sangat melindungi industri, dalam negeri, tetapi
menganjurkan persaingan, sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan
yang terkontrol dalam kegiatan perdagangan luar negeri, kebijakan
kependudukan yang mendorong keluarga dengan banyak anak, kegiatan
industri di dalam negeri dengan tingkat upah yang rendah. Proteksi
industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan tingkat upah
yang rendah mendorong ekspor.
4. Teori kuantitas uang didasarkan pada jumlah uang yang
beredar mempengaruhi tingkat bunga dan tingkat harga barang. Ke luar
masuknya logam-logam mulia mempengaruhi tingkat harga di dalam negeri
serta jumlah uang yang beredar, dan kecepatan uang beredar.
5. Kebijakan ekonomi lebih bersifat makro, hal ini
berhubungan dengan tujuan proteksi industri di dalam negeri, dan menjaga
rencana perdagangan yang menguntungkan, hal ini dilakukan dalam usaha
meningkatkan peranannya dalam perdagangan internasional dan
perluasan-perluasan kolonialisme.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Pisiokrat
1. Mazhab Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap
pemikiran ekonomi Merkantilis, tokoh pemikir yang paling terkenal pada
mazhab ini adalah Francois Quesnay. Sumbangan pemikiran yang terbesar
dalam perkembangan ilmu ekonomi adalah hukum-hukum alamiah, dan
menjelaskan arus lingkaran ekonomi.
2. Inti pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah
dituangkan dalam tabel ekonomi yang terdiri dari classe productive dari
kaum petani, classe des froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe
sterile atau classe stipendile yang meliputi kaum pedagang dan
industriawan dan classe passieve adalah kaum pekerja.
3. Pemikiran ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam
perkembangan ilmu ekonomi selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel
ekonomi yaitu tentang teori nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga
yaitu harga dasar barang-barang, harga penjualan dan harga yang harus
dibayar konsumen. Teori uang yang dikemukakannya adalah sebagai tabir
uang (money is veil) dan perlunya pengenaan pajak untuk kepentingan
ekonomi.
4. Sumbangan pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques
Turgot mempunyai dua sumbangan utama terhadap pemikiran ekonomi yakni
teori uang sebagai tabir, dan teori fruktifikasi. Teori uang sebagai
tabir yang mempersulit pengamatan fenomena ekonomi. Namun demikian
pemikiran ini merupakan gagasan ke arah menemukan dasar satuan
perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan atas transaksi barter dengan
nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena jumlahnya.
Sejarah Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik
1. Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil
tidak berbeda dengan filsafat mazhab pisiokrat, kaum klasik mendasarkan
diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak dari suatu metode
alamiah. Kaum klasik juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan
perkataan lain secara normatif.
2. Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi
laissez faire. Politik ini menunjukkan diri dalam tindakan-tindakan
yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan keseimbangan yang bersifat
otomatis, di mana masyarakat senantiasa secara otomatis akan mencapai
keseimbangan pada tingkat full employment.
3. Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan
pada mekanisme pasar. Teori harga merupakan bagian sentral dari mazhab
klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi dan pembagian pendapatan
ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan
dan penawaran itu akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium).
Jadi dalam susunan kehidupan ekonomi yang didasarkan atas milik
perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perorangan.
4. Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi
kemerdekaan alamiah, pemikiran pesimistik dan individu serta negara.
Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah, mengritik
pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi
inti pengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi
klasik pada prinsip laissez faire.
Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik Adam Smith (1723-1790)
1. Adam Smith adalah seorang pemikir besar dan ilmuwan
kelahiran Kirkaldy Skotlandia tahun 1723, guru besar dalam ilmu falsafah
di Universitas Edinburgh, perhatiannya bidang logika dan etika, yang
kemudian semakin diarahkan kepada masalah-masalah ekonomi. Ia sering
bertukar pikiran dengan Quesnay dan Turgot dan Voltaire.
2. Adam Smith adalah pakar utama dan pelopor dalam
mazhab Klasik. Karya besar yang disebut di atas lazim dianggap sebagai
buku standar yang pertama di bidang pemikiran ekonomi gagasannya adalah
sistem ekonomi yang mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan
bebas yang diatur oleh invisible hand, pemerintah bertugas melindungi
rakyat, menegakkan keadilan dan menyiapkan sarana dan prasarana
kelembagaan umum.
3. Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori
biaya produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja.
Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan
harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga
alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung
menyamai harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks
tentang nilai.
4. Sumber kekayaan bangsa adalah lahan, tenaga kerja,
keterampilan dan modal. Dengan demikian, timbul persoalan pembagian
pendapatan yakni upah untuk pekerja, laba bagi pemilik modal dan sewa
untuk tuan tanah. Tingkat sewa tanah akan meningkat, sedangkan tingkat
upah menurun, dengan asumsi berlaku dana upah, dan lahan lama-kelamaan
menjadi kurang subur, sedangkan persaingan tingkat laba menurun yang
akhirnya mencapai kegiatan ekonomi yang stationer. Smith berpendapat
bahwa pembagian kerja sangat berguna dalam usaha meningkatkan
produktivitas. Pembagian kerja akan mengembangkan spesialisasi.
Pertambahan penduduk berarti meningkatkan tenaga kerja, dalam hal ini
meningkatkan permintaan dan perluasan pasar.
Pemikiran Ekonomi Kaum Klasik: J.B. Say, Malthus dan David Ricardo
1. Jean Batiste Say adalah seorang pakar ekonomi
kelahiran Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan menjadi
pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan
cara yang lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des
debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum
Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan
menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas
atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production)
yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan
terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang
sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas
(pengangguran friksi).
2. Thomas Robert Malthus dilahirkan tahun 1766 di
Inggris, sepuluh tahun sebelum Adam Smith menerbitkan The Wealth of
Nations dan meninggal tahun 1834. Malthus adalah seorang ilmuwan di
bidang teologi yang kemudian memusatkan perhatiannya kepada
masalah-masalah ekonomi dalam perkembangan masyarakat. Malthus adalah
alumnus dari University of Cambridge, Inggris, tempat ia menyelesaikan
pelajaran dalam ilmu matematika dan ilmu sejarah klasik. Malthus
diangkat menjadi Profesor of History and Political Economy di East India
College. Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus
dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan
teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the
Principle of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja.
Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut
deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret
hitung.
3. Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling menonjol
di antara segenap pakar Mazhab Klasik. Ia sangat terkenal karena
kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif.
David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara
lebih terjabar dan juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis
deduktif, pemikirannya didasarkan atas hipotesis yang dijadikan kerangka
acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan menurut pendekatan
logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok
permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai
pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah,
teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga,
teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
PEMIKIRAN EKONOMI MAZHAB SOSIALIS
Sejarah Pemikiran Mazhab Sosialis dan Kritik terhadap Pemikiran Ekonomi Klasik
1. Kritik yang dikemukakan oleh mazhab sosialis
berhubungan dengan doktrin laissez faire dengan pengendalian tangan tak
kentara (invisible hand) dan intervensi pemerintah. Pemikiran yang
dibahas adalah tentang teori nilai, pembagian kerja, teori kependudukan,
dan the law of deminishing return, dan kritiknya karena asumsi bahwa
negaralah yang berhak untuk mengatur kekayaan bangsa.
2. Para pengritik mazhab klasik terutama dari
Lauderdale, Sismonde, Carey, List dan Bastiat. Lauderdale mengajukan
kritik bahwa nilai barang ditentukan oleh kelangkaan dan permintaan,
sedangkan Muller dan List melihat bahwa nilai barang ditentukan juga
tidak hanya oleh modal fisik, tetapi juga oleh modal spiritual dan modal
mental. Demikian juga Carey melihat tentang teori nilai dari segi teori
biaya reproduksi, sedangkan Bastiat bahwa faktor-faktor yang menentukan
nilai barang adalah besarnya tenaga kerja yang dikorbankan pada
pembuatan barang, menurut beliau hal-hal yang menjadi karunia alam tidak
mempunyai nilai, kecuali telah diolah manusia.
3. Sismonde mengajukan keberatan terhadap teori
kependudukan Malthus, dan tidak mungkin dapat dikendalikan dengan
cara-cara yang dikemukakan Malthus, sebab sangat tergantung pada kemauan
manusia dan kesempatan kerja, dan kawin yang selalu dikaitkan dengan
kemampuan ekonomi. Mesin mempunyai fungsi untuk menggantikan tenaga
kerja manusia, aspek mesin tidak selalu mempunyai keuntungan dalam
meningkatkan kekayaan bangsa. Carey berpendapat pertambahan modal lebih
cepat dari pertambahan penduduk.
4. Sismonde berpendapat bahwa pembagian kerja skala
produksi menjadi semakin besar dan tidak dapat dikendalikan sehingga
terjadi kelebihan produksi. Muller berpendapat bahwa pembagian kerja
telah membawa pekerjaan ke dalam perbudakan dan tenaga kerja menjadi
mesin. Pemikiran List bukan pembagian kerja yang paling penting tetapi
mengetahui dan menggunakan kekuatan-kekuatan produktif dalam usaha
meningkatkan kekayaan bangsa.
5. Pemikiran John Stuart Mill banyak dipengaruhi oleh
Jeremy Bentam yang beraliran falsafah utilitarian, bebannya sangat berat
dalam mempelajari falsafah, politik dan ilmu sosial, yang menjadikan
mental breakdown. Kritik terhadap ekonomi klasik terutama pada Smith,
Malthus dan Ricardo, dipelajari oleh Mill. Sementara itu pemikiran
ekonomi sosialis mulai berkembang, dasar sistem ekonomi klasik adalah
laissez faire, hipotesis kependudukan Malthus, hukum lahan yang semakin
berkurang, teori dana upah mendapat tantangan. Dalam era inilah
pemikiran Mill dituangkan dalam bukunya yang berjudul Principle of
Political Economy, dengan pemikiran yang eklektiknya.
6. Sumbangan yang paling besar Mill adalah metode ilmu
ekonomi yang bersifat deduktif dan bersama dengan metode induktif.
Karena hipotesisnya belum didukung dengan data empirik, di samping itu
pembahasannya tentang teori nilai tidak melihat dari biaya produksi,
tetapi telah menggunakan sisi permintaan melalui teori elastisitas. Mill
menjelaskan bahwa hukum yang mengatur produksi lain dengan hukum
distribusi pendapatan, juga memperkenalkan human capital investment
yaitu keterampilan, kerajinan dan moral tenaga kerja dalam meningkatkan
produktivitas.
Ekonomi Mazhab Sosialis Utopis
1. Dari pandangan pemikiran yang revolusioner Karl Marx
dan Enggel pemikiran ini biasa disebut kaum sosialis ilmiah dan ada yang
tetap mempertahankan dengan cara-cara yang bersifat ideal dan terlepas
dari kekuasaan politik disebut sosialis utopis dengan dipelopori oleh
Thomas More, Francis Bacon, Thomas Campanella, Oliver Cromwell, Gerard
Winstanley, James Harrington..
2. Perkataan Utopis berasal dari judul buku Thomas More
dalam tahun 1516 Tentang Keadaan Negara yang Sempurna dan Pulau Baru
yang Utopis. Francis Bacon dalam bukunya Nova Atlantis (1623), dan Thomas Campanella (1623) dalam bukunya Negara Matahari (Civitas Solis).
3. Saint Simon (1760-1825), dari Perancis bukunya The
New Christianity dan Charles Fourier (1772-1837) bercita-cita
menciptakan tata dunia baru yang lebih baik bukan dengan kotbah tetapi
dengan model percontohan. Louis Blanc mengusahakan agar didirikan
ateliers sociesux yakni pabrik-pabrik yang dihimpun negara. Pierre
Joseph Proudhom (1809-1865 ) Beliau yakin akan asas persamaan dan lama
sekali tidak setuju dengan hak milik pribadi terhadap perusahaan.
Ekonomi Mazhab Sosialis Ilmiah
1. Karl Marx dilahirkan di Treves Jerman dan seorang
keturunan Yahudi. Ia seorang ilmuwan dan pemikir besar bidang filosof
serta Pemimpin Sosialisme Modern. Ia belajar di Universitas Bonn
kemudian di Universitas Berlin di Jerman dan memperoleh sarjana bidang
Filsafat. Dalam masa studinya ia banyak dipengaruhi oleh Friedrich Hegel
seorang Filosof Besar Jerman bidang falsafah murni.
2. Friedrich Engels, berasal dari kalangan usahawan
besar di Jerman, keluarganya memiliki sejumlah perusahaan industri
tekstil di Jerman maupun di Inggris. Sejak usia muda Engels menaruh
minat terhadap ilmu falsafah dan ilmu pengetahuan masyarakat. Nalurinya
tergugah oleh apa yang diamatinya dan disaksikannya sendiri mengenai
kehidupan masyarakat dalam lingkungan kawasan industri di Jerman dan di
Inggris. Engels bertemu dengan Marx tahun 1840 di Paris, sewaktu Marx
hidup dalam pembuangan.
3. Teori tentang perkembangan ekonomi menurut Marx
sebenarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, pertama pemikirannya
tentang proses akumulasi dan konsentrasi, kedua teori tentang proses
kesengsaraan/pemiskinan yang meluas (die verelendung atau increasing
misery), ketiga teori tentang tingkat laba yang cenderung menurun.
4. Menurut teori konsentrasi perusahaan-perusahaan makin
lama makin besar, sedangkan jumlahnya makin sedikit.
Perusahaan-perusahaan besar bersaing dengan perusahan kecil maka
perusahaan kecil akan kalah dalam persaingan dan kemudian perusahaan
kecil lenyap. Timbullah perusahaan-perusahaan raksasa. Para pengusaha
kecil dan golongan menengah menjadi orang miskin.
5. Sedangkan teori akumulasi menyatakan bahwa para
pengusaha raksasa semakin lama semakin kaya dan menumpuk kekayaan yang
terkonsentrasi pada beberapa orang, dan para pengusaha kecil akhirnya
jatuh miskin dan pengusaha kecil yang berdiri sendiri menjadi
proletariat. Sejauhmana proses akumulasi yang dimaksud di atas bisa
berjalan tergantung dari a) tingkat nilai surplus, b) tingkat
produktivitas tenaga kerja, dan c) perimbangan bagian nilai surplus
untuk konsumsi terhadap bagian yang disalurkan sebagai tambahan modal.
PEMIKIRAN EKONOMI NEOKLASIK
Perintis Analisis Marjinal
1. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang
ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak
lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah
beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi.
2. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia
telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian
disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan
hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya. Selain
Gossen, Jevons dan Menger juga mengembangkan teori nilai dari kepuasan
marjinal. Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang berperan
dalam menentukan nilai barang. Dan perbedaan preferences yang
menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger menjelaskan teori nilai
dari orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang
ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka tercakup sekaligus teori distribusi.
3. Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh
Walras tentang teori keseimbangan umum melalui empat sistem persamaan
yang serempak. Dalam sistem itu terjadi keterkaitan antara berbagai
aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi.
Asumsi yang digunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal,
tenaga kerja, dan lahan terbatas, sedangkan teknologi produksi dan
selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu asumsi ini
maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas ekonomi
Teori Produktivitas Marjinal
1. Dasar pemikiran mazhab neoklasik pada generasi kedua
lebih akurasi dan tajam karena bila dibandingkan dengan pemikiran
ekonomi pada kelompok generasi pertama neoklasik. Hal ini dapat terjadi
karena pemikiran generasi kedua menjabarkan lebih lanjut perilaku
variabel-variabel ekonomi yang sudah dibahas sebelumnya. Lingkupan telah
berkembang dari produksi, konsumsi, dan distribusi yang lebih umum
beralih pada penjelasan yang lebih tajam.
2. Pertentangan pemikiran antara para ahli neoklasik
seperti J.B. Clark dapat menjadi sumber inspirasi dari perkembangan ilmu
ekonomi dalam menjelaskan teori distribusi fungsional, ditafsirkan oleh
J.B Clark mempunyai nilai etik, yang secara langsung membantah teori
eksploitasi. Dengan teori produktivitas marjinal upah tenaga kerja, laba
serta lahan dan bunga ditetapkan dengan objektif dan adil. Tetapi
masalahnya, apakah setiap pekerja mendapat upah sama dengan PPMt nya?
3. Penggunaan pendekatan matematis dalam analisis
ekonomi terutama dalam fungsi produksi semakin teknis, dan dengan
penggunaan asumsi-asumsi yang dialaminya juga bertambah seperti dalam
kondisi skala tetap, meningkat atau menurun. Hal ini dikaitkan pula
dengan bentuk kurva ongkos rata-rata, oleh Wicksell. Hal ini merupakan
sumbangan besar dalam pembahasan ongkos perusahaan dan industri. Pada
saat kurva ongkos rata-rata menurun, sebenarnya pada fungsi produksi
terjadi proses increasing returns, dan pada saat kurva ongkos naik, pada
kurva produksi terjadi keadaan decreasing returns. Selanjutnya, pada saat ongkos rata-rata sampai pada titik minimum, pada fungsi produksi berlaku asumsi constant return to scale.
4. Pemikiran lain yang menjadi sumber kontroversi
seperti pandangan Bohm Bawerk telah menimbulkan kontroversi pula tentang
hubungan antara modal dan bunga. Kontroversi ini pun timbul dari
pandangan J.B. Clark. Clark mempunyai pendapat bahwa barang-barang
sekarang mempunyai nilai lebih tinggi daripada masa depan, karena itu
timbullah bunga. Tetapi, bunga juga dipengaruhi oleh produktivitas
melalui keunggulan teknik. Bohm Bawerk memberikan adanya premium atau
agio, karena kebutuhan sekarang lebih tinggi daripada masa datang.
Tetapi, Fisher melihat dari arus pendapatan masa depan perlu dinilai
sekarang, yang dipengaruhi oleh kekuatan subjektif dan objektif. Fisher
menjelaskan pula terjadinya bunga melalui permintaan dan penawaran
terhadap tabungan dan investasi. Fisher memberi sumbangan pula pada
tingkat bunga. Tingkat bunga merupakan marginal rate of return over
cost.
Pemikiran Marshall sebagai Bapak Ekonomi Neoklasik
1. Sumbangan yang paling terkenal dari pemikiran
Marshall dalam teori nilai merupakan sitetis antara pemikiran pemula
dari marjinalis dan pemikiran Klasik. Menurutnya, bekerjanya kedua
kekuatan, yakni permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata
gunting. Dengan demikian, analisis ongkos produksi merupakan pendukung
sisi penawaran dan teori kepuasan marjinal sebagai inti pembahasan
permintaan. Untuk memudahkan pembahasan keseimbangan parsial, maka
digunakannya asumsi ceteris paribus, sedangkan untuk memperhitungkan
unsur waktu ke dalam analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam
jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka panjang. Dalam membahas
kepuasan marjinal terselip asumsi lain, yakni kepuasan marjinal uang
yang tetap.
2. Pemikiran Alfred Marshall mahir dalam menggunakan
peralatan matematika ke dalam analisis ekonomi. Dia memahami, bahwa
untuk memudahkan pembaca, maka catatan-catatan matematikanya diletakkan
pada bagian catatan kaki dan pada lampiran bukunya. Pembahasannya
tentang kepuasan marjinal telah mulai sebelum 1870, sebelum buku Jevons
terbit, tetapi karena orangnya sangat teliti dan modes, dia tidak mau
cepat-cepat menerbitkan bukunya.
3. Dalam pembahasan sisi permintaan, Marshall telah
menghitung koefisien barang yang diminta akibat terjadinya perubahan
harga secara relatif. Nilai koefisien ini dapat sama dengan satu, lebih
besar dan lebih kecil dari satu. Tetapi, ada dua masalah yang belum
mendapat penyelesaian dalam hal sisi permintaan, yakni aspek
barang-barang pengganti dan efek pendapatan. Robert Giffen telah dapat
membantu penyelesaian kaitan konsumsi dan pendapatan dengan
permintaannya terhadap barang-barang, sehingga ditemukan Giffen Paradox.
Peranan substitusi kemudian diselesaikan oleh Slurtky.
4. Marshall menemukan surplus konsumen. Pengertian ini
dikaitkan pula dengan welfare economics. Bahwa konsumen keseluruhan
mengeluarkan uang belanja lebih kecil daripada kemampuannya membeli.
Jika itu terjadi maka terjadi surplus konsumen. Selama pajak yang
dikenakan pada konsumen lebih kecil daripada surplusnya itu, maka
kesejahteraannya tidak menurun. Tetapi, pajak juga dapat digunakan untuk
subsidi, terutama bagi industri-industri yang struktur ongkosnya telah
meningkat. Marshall menjelaskan pula mengapa kurva ongkos total rata-rata menurun dan meningkat. Hal ini berkaitan dengan faktor internal dan eksternal perusahaan atau industri.
5. Mekanisme permintaan dan penawaran dapat mendatangkan
ketidakstabilan, karena setiap usaha yang dilakukan untuk kembali ke
posisi seimbang ternyata membuat tingkat harga dan jumlah barang
menjauhi titik keseimbangan. Keadaan tidak stabil itu terjadi jika kurva
penawaran berjalan dari kiri-atas ke kanan-bawah. Jika variabel
kuantitas independen, terjadi kestabilan, tetapi jika berubah harga
menjadi independen, maka keadaan menjadi tidak stabil.
Mazhab Institusionalisme
1. Inti pemikiran Veblen dapat dinyatakan dalam beberapa
kenyataan ekonomi yang terlihat dalam perilaku individu dan masyarakat
tidak hanya disebabkan oleh motivasi ekonomi tetapi juga karena motivasi
lain (seperti motivasi sosial dan kejiwaan), maka Veblen tidak puas
terhadap gambaran teoretis tentang perilaku individu dan masyarakat
dalam pemikiran ekonomi ortodoks. Dengan demikian, ilmu ekonomi menurut
Veblen jauh lebih luas daripada yang ditemukan dalam pandangan ahli-ahli
ekonomi ortodoks.
2. Revolusi perkembangan pemikiran yang dikemukakan
Veblen yaitu dengan memperluas lingkup pengkajian ilmu ekonomi, membawa
akibat perluasan dan perubahan dalam metodologi, andaian-andaian, dan
perilaku variabel-variabel ekonomi. Veblen melihat pengkajian ilmu
ekonomi dari berbagai aspek ilmu sosial sehingga diperlukan
interdisiplin. Oleh karena itu pula Veblen mendapat tuduhan bukan
sebagai seorang pemikir ekonomi, tetapi sebagai seorang sociologist.
3. Pandangan pemikiran Veblen yang utama bahwa
teori-teori ekonomi ortodoks, seperti teori konsumsi, perilaku bisnis,
andaian-andaian laba maksimal, persaingan sempurna ditolaknya.
Persaingan sempurna hampir tidak terjadi, yang banyak terjadi adalah
monopoli, bukan persaingan harga, tetapi harga ditetapkan lebih tinggi.
Konflik-konflik yang terjadi bukan lagi antara tenaga kerja dan pemilik
modal, tetapi antara bisnismen dengan para teknisi. Karena dunia bisnis
telah dikuasai oleh mesin, maka peranan teknisilah yang menentukan
proses produksi.
4. Selanjutnya pandangan Veblen pada tahap awal sukar
dipahami oleh ahli-ahli ekonomi, karena dia menggunakan istilah-istilah
yang datang dari disiplin lain. Namun demikian, pandangan-pandangannya
telah mendorong berkembangnya aliran ekonomi kelembagaan Amerika
Serikat. Murid-muridnya melanjutkan dan melakukan pengembangan terhadap
pemikiran- pemikirannya.
Tindakan Kolektif dan Surplus yang tidak Produktif
1. Mitchell seorang ilmuwan sejati yang tidak
terpengaruh oleh pemikiran lain ia mempunyai pandangan sendiri. Oleh
karena itu tidak semua pandangan Veblen disetujuinya, bahkan di samping
pemikiran ekonomi ortodoks, pandangan Veblen mendapat kritik. Mitchell
berkeberatan terhadap asumsi-asumsi, logika yang abstrak ekonomi
ortodoks, karena itu dia tidak pernah menggunakannya sebagai teori dalam
penelitian. Dia lebih menekankan penelitian empirik dan menjelaskan
data dengan deskriptif. Pendekatan sejarah, dengan mempelajari
sebab-sebab yang menjadi kumulatif secara evolusioner digunakannya dalam
analisis siklus bisnis. Fluktuasi kegiatan ekonomi dapat diamati dari
keputusan-keputusan pengusaha, reaksi-reaksi pengusaha terhadap
perubahan laba. Siklus-bisnis terdiri beberapa tahap, yakni resesi,
depresi, pemulihan dan masa-masa makmur (boom).
2. John R. Commons seorang pelopor ajaran ekonomi
kelembagaan di Universitas Wisconsin. Commons mencoba untuk melakukan
perubahan sosial, penyempurnaan struktur dan fungsi pendidikan di
kampusnya, dan banyak memberikan sumbangan dalam ekonomi perburuhan.
Pandangannya terhadap ekonomi ortodoks adalah penolakannya pada
lingkungan ekonomi yang sempit, statik, dan mencoba memasukkan segi-segi
kejiwaan, sejarah, hukum, sosial dan politik dalam pembahasannya. Teori
harga dalam ekonomi ortodoks hanya berlaku dalam kondisi-kondisi
khusus. Dalam pasar ekonomi ortodoks terjadi pertukaran, tetapi bukan
hubungan pertukaran. Dia membagi tiga macam transaksi dalam pasar, yakni
transaksi pengalihan hak milik kekayaan, transaksi kepemimpinan, dan
transaksi distribusi. Dalam transaksi tersebut, melibatkan aspek-aspek
kebiasaan, adat, hukum dan kejiwaan.
3. Pandangan pemikiran J.A. Hobson tentang kritiknya
terhadap ekonomi ortodok, yaitu ada tiga kelemahan teori ekonomi
ortodoks yang ditemukannya, yakni tidak dapat menyelesaikan masalah full
employment yang dijanjikan teori ekonomi ortodoks, distribusi
pendapatan yang senjang, dan pasar bukanlah ukuran terbaik untuk
menentukan ongkos sosial. Adanya ekonomi normatif dan positif tidak
disetujuinya, oleh karena keduanya mengandung unsur etika, hipotesis
tentang timbulnya imperialisme, karena terjadi under consumption dan
over saving di dalam negeri, maka diperlukan penanaman modal ke
daerah-daerah baru. Pengeluaran pemerintah dan pajak dapat mendorong
ekonomi ke arah full employment, dan meningkatkan pendapatan pekerja dan
peningkatan produktivitas. Pembayaran terhadap faktor-faktor produksi
dapat ditentukan atas kebutuhan cukup untuk meningkatkan produktivitas
dan dengan memberikan kelebihan yang tidak produktif. Dengan semakin
meratanya pembagian pendapatan akan mendorong peningkatan produktivitas,
meningkatnya konsumsi, dan akan terhindarlah ekonomi dari resesi.
Inovasi, Drama Asia dan Kapitalisme Amerika
1. Pemikiran yang paling menonjol dari Schumpeter
tentang pembahasan ekonomi jangka panjang terlihat dalam analisisnya
baik mengenai terjadinya inovasi komoditi baru, maupun dalam menjelaskan
terjadinya siklus-bisnis. Keseimbangan ekonomi yang statik dan
stasioner itu mengalami gangguan dengan adanya inovasi, namun gangguan
itu berusaha mencari keseimbangan baru. Inovasi akan
terhenti kalau kapten industri (wiraswasta) telah terlihat dengan
persoalan-persoalan rutin. Walaupun Schumpeter menggunakan
andaian-andaian ekonomi ortodoks, tetapi dia memasukkan aspek dinamik
dengan mengkaji terjadinya fluktuasi bisnis, di mana terjadi resesi,
depresi, recovery, dan boom. Invensi dan inovasi merupakan kreativitas
yang bersifat destruktif. Penemuan hari ini dapat dihancurkan oleh
penemuan esok, tetapi ekonomi tetap tumbuh.
2. Pemikiran Gunnar Myrdal seorang ekonomi Swedia yang
terbesar dewasa ini tertarik dengan pengkajian sosiologi. Dia
mempelajari sebab-sebab terjadinya kemiskinan di negeri-negeri maju dan
yang sedang berkembang. Dalam mengatasi persoalan-persoalan itu tidak
dapat hanya dengan teori-teori ekonomi ortodoks, oleh karena teori itu
terlalu sempit. Perencanaan ekonomi di negeri-negeri yang sedang
berkembang akan mengarahkan pembangunan yang jelas, dan perencanaan itu
meliputi segala aspek, yakni ekonomi, pendidikan, kesehatan,
kependudukan, dan semua sektor. Alat analisisnya seperti yang dilakukan
oleh Mitchell, yakni sebab-musabab yang bersifat kumulatif. Jadi,
kekuatan-kekuatan politik, ekonomi, sosial dan kejiwaan dapat berhimpun
menjadi sebab kejadian yang merugikan atau yang menguntungkan
pembangunan.
3. John Keyneth Galbraith menjelaskan perkembangan
ekonomi kapitalis di AS, yang tidak sesuai dengan ramalan-ramalan yang
bersifat manipulatif dari teori ekonomi ortodoks. Andaian-andaian
ekonomi ortodoks menurut Galbraith ternyata tidak sesuai dengan
kenyataannya. Tidak ada lagi persaingan sempurna, pasar telah dikuasai
oleh perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan ini menentukan selera
konsumen. Kekuasaan konsumen telah tidak berarti sehingga timbul
dependent-effect pemilik modal telah terpisah dengan para manajer yang
profesional, dan para manajer ini telah menjadi technostructure
masyarakat. Konsumsi masyarakat telah menjadi tinggi, tetapi sebaliknya
terjadi pencemaran lingkungan, dan kualitas barang-barang swasta tidak
dapat diimbangi oleh barang-barang dan jasa publik. Kekuatan-kekuatan
perusahaan besar dikontrol oleh kekuatan pengimbang seperti kekuatan
buruh, pemerintah, dan lembaga-lembaga konsumen. Namun demikian, untuk
menjamin kelanjutan kekuasaan perusahaan- perusahaan ini, mereka meminta
pemerintah untuk menstabilkannya.
PENGERTIAN
SISTEM EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah
mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi
permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi
yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard,
adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian
dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada
dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek)
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek
pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu
sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan
benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat
kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu
berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek)
tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut
agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan,
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin
hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem
ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara
yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam
perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah
keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi
satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu
menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme
dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi.
I.2
MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
Secara garis besar, kita mengenal
empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang yang sesuai dengan situasi
kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut
adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem
ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
1.
Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan
sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat setempat
sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka hanya
memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi
tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan
ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi
Tradisional, sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan
tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan
kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan
masih sangat sederhana;
e) modal yang digunakan sedikit;
f) transaksi jual beli dilakukan
dengan cara barter;
g) kegiatan produksi sepenuhnya
bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya
untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2.
Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga
disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau terpusat. Sistem ekonomi komando
merupakan sistem ekonomi yang menghendaki pengaturan perekonomian dilakukan
oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam sistem ekonomi ini
peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem
ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah seorang ahli filsafat berkebangsaan
Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital. Dalam sistem ekonomi
komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh pemerintah. Pihak
swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua
permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya
dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi
dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara
di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi
dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi
produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh
negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini,
diantaranya :
a) Tingkat inflasi dan pengangguran
dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di kendalikan oleh pemerintah
pusat;
b) Kegiatan produksi dan distribusi
dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah memiliki seluruh sumber daya
dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi
karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat,
diantaranya sebagai berikut :
a) menghambat kreativitas masyarakat
dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab kegiatan perekonomian telah diatur
dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b) terjadinya monopoli yang
merugikan masyarakat;
c) terjadinya ketidaksesuaian barang
yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam
menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh negara yang dapat dikatakan
mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC,
walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi komando dalam
perekonomiannya.
3.
Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah
sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-faire. Kata laissez-faire
berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan pekerjaan
yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire,
Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini
muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight
Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu
menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan
pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat
dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang
memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal
berjudul An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam
Smith menyatakan bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila
pengaturannya diserahkan kepada mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori
ini kemudian dikenal dengan sebutan The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar
merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan pereekonomian yang didasarkan
kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan dan penawaran suatu
barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki oleh
setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di
antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki
kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh
mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian
sangat menentukan bagi setiap individu untuk menguasai sumber-sumber ekonomi
sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam
perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi
dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang dilindungi sepenuhnya oleh
negara;
f) setiap kegiatan ekonomi
didasarkan atas pencarian keuntungan;
g) kegiatan perekonomian selalu
berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi ini,
diantaranya :
a) Menumbuhkan kreativitas
masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab masyarakat diberi
kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b) Kualitas produk yang dihasilkan
menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang ketat;
c) Efisiensi dan efektivitas
penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik, sebab tindakan
ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar,
diantaranya sebagai berikut:
a) Sulitnya melakukan pemerataan
pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free fight liberalism, dimana
kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
b) Tidak tertutup kemungkinan
munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) Terapat kesenjangan yang besar
antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang kaya lebih kaya dan
yang miskin bertambah miskin.
Contoh negara yang sistem ekonominya
mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa
lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria,
Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis,
Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina
dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra,
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San
Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar,
Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea
Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang
masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang
tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso,
Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
SISTEM EKONOMI KAPITALIS
A. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis
(i) kebebasan memiliki harta secara perorangan
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta perseorangan. Setiap individu dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyao kuasa penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumbersumber ekonomi menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan pekerjaan.
(ii) kebebasan ekonomi dan persaingan bebas
setiap indvidu berhak mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperolah sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan negara tersebut.
Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya yaitu persaingan bebas, maka untuk itu semua individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.
(iii) ketimpangan ekonomi
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modfal merupakan sumber produksi dan sumber kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal besar akan menikmati hak kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan menciptakan jurang perbedaan di antara golongan kaya bertambah kaya dan yang miskin semakin miskin
B. Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis
(i) Para pendukung sistem kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi sangat bermanfaat untuk masyarakat. Mereka menyebutnya ?Dasar Hukum? ekonomi dan menegaskan bahwa jika dasar hukum diterapkan dengan bebas, ia akan meningkatkan produktivitas masyarakat. Ini bukan saja nberupaya meningkatkan kekayaan negara tetapi dapat mewujudkan distribusi kekayaan yang rasional dalam masyarakat.
(ii) Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap ?produksi? dan ?tingkat harga? pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional di antara kedua variabel tersebut. Persaingan akan memtehankan tahap keuntungan dan upah pada tingkat yang sederhana dan rasional. Untuk itu, dasar hukum akan mempertahankan semua perkara pada tahap yang mendasar.
(iii) Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan produksi. Semakin sedikit kesempatan untuk memperoleh keuntungan semakin kecil semangat untuk giat bekerja dan menurunkan produksi. Sebaliknya, jika kita mempertahankan motivasi mendapatkan setiap individu untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin, setiap orang akan berupaya bekerja keras dengan tenaga yang maksimum serta berusaha melakukan produksi maksimum.
Dengan cara tersebut kualitas dan kuantitas produksi akan diperbaiki, semua prinsip produksi yang ada akan digunakan untuk mencapai motivasi tersebut, barang-barang konsumsi akan dignakan sengan kuantitas yang besar. Dengan demikian motivasi untuk mendapat keuntungan sangat berguna untuk kepentingan individu.
C. Kelemahan Sistem Ekomoni Kapitalis
(i) Persaingan bebas yang tak terbatas mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi, sebagai contoh, hak individu yang tidak terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan pengumpulan kekayaan secara berlebih-lebihan oleh beberapa individu. Ini mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat dan seterusnya menyebabkan rusaknya sitem ekonomi.
(ii) Persiangan bebas mengakibatkan muncul;nya semangat persaingan di antara individu-individu untuk kepentingan individu dan akan menimbulkan bahaya dan ketidak selarasan dalam masyarakat. Apabila kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu, mereka akan menggunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri, yang jelas mereka akan mengorbankan kepentingan utama masyarakat, semata-mata untuk memenuhi kepentingan individu. Persiangan di antara kepentingan individu dengan masyarakat secara perlahan merupakan bagian terpenting dalam masyarakat keseluruhan, di mana hal tersebut sangat mengganggu sistem ekonomi.
(iii) Nilai-nilai moral yang tinggi seperti persaudaraan, kerjasama, saling membantu, kasih sayang dan bermurah hati, tidak lagi berharga dan tidak dipedulikan lagi dalam masyarakat. Nilai-nilai itu akan digantikan oleh nilai-nilai seperti sifat mementingkan diri sendiri, pendendam dan permusuhan pada sesama. Semua orang bekerja untuk mencapai motivasi pribadi dan tidak terdapat tujuan yang mendorong mereka bekerja untuk kepentingan yang lebih manfaat bagi masyarakat. Seringkali terdapat individu yang mengesampingkan kepentingan masyarakat umum demi mencapai keinginan pribadi masing-masing.
(iv) Perbedaan yang mencolok antara hak-hak majikan dan pekerja akan menyebabkan masyarakat terbelah menjadi dua kelompok yang bersaing yang mempunyai kepentingan-kepentingan saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Penerima upah tidak menikmati kesempatan yang sama dengan saingannya yaitu seorang majikan kapitalis tadi, yang mempunyai segala kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, keterampilan teknik yang sempurna, dan pekerjaan yang baik. Ketidakadilan ini semakin memperdalam jurang antara yang kaya dengan yang miskin.
(v) Selanjutnya sistem tersebut mengakibatkan sifat moral dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga tidak membentuk nilai moral yang luhur di kalangan para ahli, penafsiran yang salah, ide-ide yang keji dan tidak bermoral. Dalam usaha individu mengumpulkan kekayaan, mereka lebih mengutamakan cara yang curang dan gaya hidup yang tidak bermoral, dan berupaya untuk menjadi jutawan dengan jalan menipu orang lain dan memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil.
(vi) Secara singkat, sietem ekonomi kapitalis, di satu pihak memberikan seluruh manfaat produksi dan distribusi di bawah penguasaan para ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak dan membatasi mengalirnya kekayaan hanya melalui saluran-saluran yang sangat sempit. Di pihak lain, menjamin kesejahteraan semua pekerja (yang merupakan sebagian faktor produksi) kepada beberapa orang yang hanya mementingkan diri sendiri.
Ringkasnya semua analisa tadi merupakan akibat dari keinginan yang tak terbatas terhadap harta benda dan persaingan bebas.
A. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis
(i) kebebasan memiliki harta secara perorangan
Setiap negara mengetahui hak kebebasan individu untuk memiliki harta perseorangan. Setiap individu dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya menurut yang dikehendaki tanpa hambatan. Individu mempunyao kuasa penuh terhadap hartanya dan bebas menggunakan sumbersumber ekonomi menurut cara yang dikehendaki. Setiap individu berhak menikmati manfaat yang diperoleh dari produksi dan distribusi serta bebas untuk melakukan pekerjaan.
(ii) kebebasan ekonomi dan persaingan bebas
setiap indvidu berhak mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperolah sebanyak-banyaknya keuntungan. Negara tidak boleh campur tangan dalam semua kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selagi aktivitas yang dilakukan itu sah dan menurut peraturan negara tersebut.
Berdasarkan prinsip ekonomi dan tuntunannya yaitu persaingan bebas, maka untuk itu semua individu dapat menggunakan potensi fisiknya, mental dan sumber-sumber yang tersedia untuk dimanfaatkan bagi kepentingan individu tersebut.
(iii) ketimpangan ekonomi
Dalam sistem ekonomi kapitalis, modfal merupakan sumber produksi dan sumber kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal besar akan menikmati hak kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Ketidaksamaan kesempatan menciptakan jurang perbedaan di antara golongan kaya bertambah kaya dan yang miskin semakin miskin
B. Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis
(i) Para pendukung sistem kapitalis menyatakan bahwa kebebasan ekonomi sangat bermanfaat untuk masyarakat. Mereka menyebutnya ?Dasar Hukum? ekonomi dan menegaskan bahwa jika dasar hukum diterapkan dengan bebas, ia akan meningkatkan produktivitas masyarakat. Ini bukan saja nberupaya meningkatkan kekayaan negara tetapi dapat mewujudkan distribusi kekayaan yang rasional dalam masyarakat.
(ii) Persaingan bebas di antara individu akan mewujudkan tahap ?produksi? dan ?tingkat harga? pada tingkat yang wajar dan akan membantu mempertahankan penyesuaian yang rasional di antara kedua variabel tersebut. Persaingan akan memtehankan tahap keuntungan dan upah pada tingkat yang sederhana dan rasional. Untuk itu, dasar hukum akan mempertahankan semua perkara pada tahap yang mendasar.
(iii) Para ahli ekonomi kapitalis menyatakan bahwa motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan produksi. Semakin sedikit kesempatan untuk memperoleh keuntungan semakin kecil semangat untuk giat bekerja dan menurunkan produksi. Sebaliknya, jika kita mempertahankan motivasi mendapatkan setiap individu untuk memperoleh pendapatan sebanyak mungkin, setiap orang akan berupaya bekerja keras dengan tenaga yang maksimum serta berusaha melakukan produksi maksimum.
Dengan cara tersebut kualitas dan kuantitas produksi akan diperbaiki, semua prinsip produksi yang ada akan digunakan untuk mencapai motivasi tersebut, barang-barang konsumsi akan dignakan sengan kuantitas yang besar. Dengan demikian motivasi untuk mendapat keuntungan sangat berguna untuk kepentingan individu.
C. Kelemahan Sistem Ekomoni Kapitalis
(i) Persaingan bebas yang tak terbatas mengakibatkan banyak keburukan dalam masyarakat apabila ia mengganggu kapasitas kerja dan sistem ekonomi, sebagai contoh, hak individu yang tidak terbatas untuk memiliki harta mengakibatkan pengumpulan kekayaan secara berlebih-lebihan oleh beberapa individu. Ini mengakibatkan distribusi kekayaan yang tidak seimbang dalam masyarakat dan seterusnya menyebabkan rusaknya sitem ekonomi.
(ii) Persiangan bebas mengakibatkan muncul;nya semangat persaingan di antara individu-individu untuk kepentingan individu dan akan menimbulkan bahaya dan ketidak selarasan dalam masyarakat. Apabila kekayaan hanya dimiliki oleh sebagian kecil individu, mereka akan menggunakannya untuk kepentingan dirinya sendiri, yang jelas mereka akan mengorbankan kepentingan utama masyarakat, semata-mata untuk memenuhi kepentingan individu. Persiangan di antara kepentingan individu dengan masyarakat secara perlahan merupakan bagian terpenting dalam masyarakat keseluruhan, di mana hal tersebut sangat mengganggu sistem ekonomi.
(iii) Nilai-nilai moral yang tinggi seperti persaudaraan, kerjasama, saling membantu, kasih sayang dan bermurah hati, tidak lagi berharga dan tidak dipedulikan lagi dalam masyarakat. Nilai-nilai itu akan digantikan oleh nilai-nilai seperti sifat mementingkan diri sendiri, pendendam dan permusuhan pada sesama. Semua orang bekerja untuk mencapai motivasi pribadi dan tidak terdapat tujuan yang mendorong mereka bekerja untuk kepentingan yang lebih manfaat bagi masyarakat. Seringkali terdapat individu yang mengesampingkan kepentingan masyarakat umum demi mencapai keinginan pribadi masing-masing.
(iv) Perbedaan yang mencolok antara hak-hak majikan dan pekerja akan menyebabkan masyarakat terbelah menjadi dua kelompok yang bersaing yang mempunyai kepentingan-kepentingan saling menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Penerima upah tidak menikmati kesempatan yang sama dengan saingannya yaitu seorang majikan kapitalis tadi, yang mempunyai segala kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, keterampilan teknik yang sempurna, dan pekerjaan yang baik. Ketidakadilan ini semakin memperdalam jurang antara yang kaya dengan yang miskin.
(v) Selanjutnya sistem tersebut mengakibatkan sifat moral dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga tidak membentuk nilai moral yang luhur di kalangan para ahli, penafsiran yang salah, ide-ide yang keji dan tidak bermoral. Dalam usaha individu mengumpulkan kekayaan, mereka lebih mengutamakan cara yang curang dan gaya hidup yang tidak bermoral, dan berupaya untuk menjadi jutawan dengan jalan menipu orang lain dan memperoleh kekayaan dengan cara yang tidak adil.
(vi) Secara singkat, sietem ekonomi kapitalis, di satu pihak memberikan seluruh manfaat produksi dan distribusi di bawah penguasaan para ahli, yang mengesampingkan masalah kesejahteraan masyarakat banyak dan membatasi mengalirnya kekayaan hanya melalui saluran-saluran yang sangat sempit. Di pihak lain, menjamin kesejahteraan semua pekerja (yang merupakan sebagian faktor produksi) kepada beberapa orang yang hanya mementingkan diri sendiri.
Ringkasnya semua analisa tadi merupakan akibat dari keinginan yang tak terbatas terhadap harta benda dan persaingan bebas.
SISTEM EKONOMI SOSIALIS
A. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Pemilikan harta oleh negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Dengan demikian individu secara langsung tidak mempunyai hak pemilikan.
(ii) Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui di semua negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
(iii) Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan di bawah di bawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapuskan sama sekali.
B. Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya termasuk makanan, pakaian, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat tinggal dan lain-lain.
(ii) Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan negara.
(iii) Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan (negara) yang sempurna di antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian kelebihan atau kekurangan produksi seperti yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
(iv) Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh negara, dan keuntungan yang diperolehnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat.
C. Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Sistem ini menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berpikir serta bertindak. Ini menunjukkan secara tidak langsung sitem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
(ii) Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi, maka tidak dapat dihindarkan bahwa masyarakat akan terbagi dalam beberapa kelompok. Seluruh kekuasaan akan berada di tangan kaum buruh (proletariat) yang kurang berpendidikan, kezaliman, penindasan dan balas dendam menjadi sangat berbahaya daripada sistem ekonomi kapitalis.
(iii) Secara keseluruhan sistem ini mencoba untuk mengubah ketidaksamaan kekayaan dengan menghapus hak kebebasan individu dan hak terhadap pemilikan yang mengakibatkan hilangnya semangat bekerja lebih giat dan berkurangnya efisiensi kerja buruh.
A. Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Pemilikan harta oleh negara
Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan. Dengan demikian individu secara langsung tidak mempunyai hak pemilikan.
(ii) Kesamaan ekonomi
Sistem ekonomi sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui di semua negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
(iii) Disiplin politik
Untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan di bawah di bawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapuskan sama sekali.
B. Kebaikan-kebaikan Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Setiap warga negara disediakan kebutuhan pokoknya termasuk makanan, pakaian, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat tinggal dan lain-lain.
(ii) Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan negara.
(iii) Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan (negara) yang sempurna di antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian kelebihan atau kekurangan produksi seperti yang berlaku dalam sistem ekonomi kapitalis tidak akan terjadi.
(iv) Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh negara, dan keuntungan yang diperolehnya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat.
C. Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
(i) Sistem ini menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnya dalam memperoleh kebebasan berpikir serta bertindak. Ini menunjukkan secara tidak langsung sitem ini terikat kepada sistem ekonomi diktator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
(ii) Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nilai-nilai moral tidak diperhatikan lagi, maka tidak dapat dihindarkan bahwa masyarakat akan terbagi dalam beberapa kelompok. Seluruh kekuasaan akan berada di tangan kaum buruh (proletariat) yang kurang berpendidikan, kezaliman, penindasan dan balas dendam menjadi sangat berbahaya daripada sistem ekonomi kapitalis.
(iii) Secara keseluruhan sistem ini mencoba untuk mengubah ketidaksamaan kekayaan dengan menghapus hak kebebasan individu dan hak terhadap pemilikan yang mengakibatkan hilangnya semangat bekerja lebih giat dan berkurangnya efisiensi kerja buruh.
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran
merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil
garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah
antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah
disesuaikan dengan keadaan dimana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi
dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.
Ciri-ciri sistem ekonomi
campuran :
·
Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasta
·Transaksi
ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
·
Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
·Pemerintah
dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan
fisikal
Kebaikan sistem ekonomi
campuran
· Kebebasan berusaha
· Hak individu berdasarkan sumber
produksi walaupun ada batas
· Lebih mementingkan umum dari pada
pribadi
Kelemahan
sistem ekonomi campuran
· Beban pemerintah berat dari pada beban
swasta
· Pihak swasta kurang memaksimalkan
keuntungan
Sulit menentukan batas ekonomi yang
dilakukan oleh pemerintah dan swasta. “ Sistem ekonomi campuran banyak dianut
oleh Negara berkembang”.
Sistem
Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu
sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi
dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ini sesuai
dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.”
Ciri dari sistem ekonomi pasar
adalah :
· Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk
barang modal
· Setiap orang bebas menggunakan barang
dan jasa yang dimilikinya
· Aktivitas ekonomi ditujukan untuk
memperoleh laba
· Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan
oleh masyarakat (Swasta)
· Pemerintah tidak melakukan intervensi
dalam pasar
· Persaingan dilakukan secara bebas
· Peranan modal sangat vital
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu
:
· Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
· Setiap individu bebas memiliki
sumber-sumber produksi
· Munculnya persaingan untuk maju
· Barang yang dihasilkan bermutu tinggi
· Efisiensi & efektivitas tinggi
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar :
· Sulitnya melakukan pemerataan
pendapatan
· Cenderung terjadi eksploitasi kaum
buruh oleh para pemilik modal
· Munculnya monopoli yang dapat merugikan
masyarakat
· Sering terjadi gejolak dalam
perekonomian
Sebagian besar hak kepemilikan dalam
sistem ekonomi liberal adalah hak kepemilikian swasta/individu sehingga
individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi campuran dengan sistem ekonomi liberal
adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi.
Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang olehpemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
SISTEM
EKONOMI PANCASILA
I. DEFINISI SISTEM EKONOMI PANCASILA
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP)
merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut
dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut
antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.
Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang
dibangun atas dasar faham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002:
68), SEP juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat
Indonesia, yang bisa berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat,
atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.
II. CIRI – CIRI EKONOMI PANCASILA
1
Yang menguasai hajat hidup orang banyak
adalah negara / pemerintah. Contoh hajad hidup orang banyak yakni seperti air,
bahan bakar minyak / BBM, pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
2
Peran negara adalah penting namun tidak
dominan, dan begitu juga dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting
namun tidak mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal
maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan swasta hidup
beriringan, berdampingan secara damai dan saling mendukung.
3
Masyarakat adalah bagian yang penting di
mana kegiatan produksi dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan
diawasi oleh anggota masyarakat.
4
Modal atau pun buruh tidak mendominasi
perekonomian karena didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia.
·
1. PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
·
2. Sistem Ekonomi Indonesia bersifat
liberal –kapitalistik dan sosialistik – komunis Dapat dilihat dari 2
pendekatan:1. Pendekatan faktual-struktural, yaitu dengan menelaah peranan
pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.a. Dari persamaan aggregat
Keynesian : Y = C + I + G + NX dimana NX = X- M C=consumption atau RT; I
=Investment/Perusahaan G = Government/Pemerintah X = ekspor; M = impor
·
3. b. Melihat peranan pemerintah secara
sektoral : Ada 3 sektor ekonomi : 1. sektor A =agriculture (pertanian) 2.
sektor M = manufacture (industri pengolahan) 3. sektor S = services
(jasa-jasa)2. Pendekatan Sejarah : menelusuri bagaimana perekonomian bangsa di
organisasikan dari waktu ke waktu:a. Masa Orde Lama : pemerintahan era Sukarnob.
Masa Orde Baru : pemerintahan era Suhartoc. Masa Reformasi
·
4. SISTEM EKONOMI INDONESIA : SISTEMEKONOMI
PANCASILA Sistem ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi kerakyatan adalah
sistem ekonomi yang memadukan:1. Ideologi –Konstitusional : Pancasila dan UUD
452. Mixed Economy (Sistem Ekonomi Pasar Terkelola)3. Demokrasi ekonomi4.
Pemberdayaan seluruh masyarakat
·
5. Karakteristik Ekonomi Pancasila1.
Peranan negara bersama aparatur negara penting tapi tidak dominan (mencegah
etatisme). Peranan swasta penting tapi tidak dominan (mencegah free fight
competition).2. Hubungan kerja antar lembaga-lembaga ekonomi tidak didasarkan
pada dominasi modal (kapitalisme) dan tidak didasarkan pada dominasi buruh,
melainkan berdasarkan azas kekeluargaan.3. Masyarakat sebagai satu kesatuan
memegang peranan sentral. Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua di bawah
kepemimpinan atau kepemilikan anggota masyarakat (non negara).4. Negara
menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam bumi.
·
6. ATURAN KEADILAN EKONOMI Roda kegiatan
ekonomi digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral Seluruh
masyarakat bertekad mewujudkan kemerataan sosial Seluruh pelaku ekonomi
(produsen, konsumen, pemerintah) bersemangat nasionalistik Koperasi menjiwai
pelaku ekonomi masyarakat Adanya keseimbangan antara perencanaan ekonomi
nasional dan partisipasi daerah
·
7. 5. SEP tidak bebas nilai. Sistem nilai
mempengaruhi perilaku ekonomi Pelaku ekonomi di Indonesia: 1. BUMN : a.
Perusahaan Jawatan: public services b. Perusahaan Umum : public services dan
profit motive c. Perseroan : profit motive 2. BUMS 3. Koperasi
·
8. PERAN BUMN Perkembangan ekonomi dan
penerimaan negara Pemupukan keuntungan dan pendapatan Penyediaan barang dan
jasa bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak Perintis bagi kegiatan usaha
Melengkapi kegiatan swasta dan koperasi Membimbing kegiatan ekonomi lemah
Melaksanakan progran dan kebijakan pemerintah bidang ekonomi dan pembangunan
·
9. PERAN SWASTA Berpartisipasi memelihara
kesinambungan dan meningkatkan pembangunan
·
10. PERAN KOPERASI Menurut TAP MPR :
Koperasi harus digunakan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan
usaha golongan ekonomi lemah
·
11. TAHAP-TAHAPPERTUMBUHAN EKONOMI
·
12. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI TEORI
PRTUMBUHAN EKONOMI1. Friedrich List2. Bruno Hildebrand3. Karl Bucher Menurut
Bucher pertumbuhan ekonomi terjadi melalui 3 tingkatan yaitu: 1. Produksi untuk
sendiri 2. Perekonomian kota dimana pertukaran sudah meluas 3. Perekonomian
nasional dimana peranan pedagang-pedagang tampak makin penting
·
13. 4. W.W. Rostow Dalam bukunya “The
Stages of Economic Growth”, Rostow melihat proses pertumbuhan ek onomi melalui
5 tahapan:1. Masyarakat tradisional (The tradtional society) .a. Produksi
terbatas karena ilmu pengetahuan dan teknologi modern belum dikenal atau belum
digunakan secara sistematis dan teratur, cara memproduksi relatif sederhana,
sikap masyarakat dan cara hidup dipengaruhi kebiasaan lokal.
·
14. lanjutanb. Tingkat produksi perkapita
dan tingkat produktivitas per pekerja relatif terbatas.c. Kegiatan politik dan
pemerintah di daerah dikuasai oleh tuan tanah yang berkuasa dan
kebijakan-kebijakan pemerintah pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan tuan
tanah tersebut.2. Prasyarat lepas landas (The precondition to take off), adalah
masa transisi pada saat masyarakat mempersiapkan dirinya atau dipersiapkan dari
luar untuk mencapai pertumbuhan self sustain growth.
·
15. lanjutan Ada 2 tahap prasyarat:a.
Tahap prasyarat lepas landas yang dicapai negara-negara Eropa, Asia, Timteng,
dan Afrika → mengubah struktur masyarakat tradisional yang sudah ada.b.
Prasyarat lepas landas yang dicapai negara AS, Kanada, Australia, dan Selandia
Baru → tanpa merombak sistem masyarakat tradisional karena masyarakatnya telah
mempunyai sifat yang diperlukan untuk mencapai tahap prasyarat lepas landas
·
16. lanjutan Pembangunan ekonomi terjadi
bila diikuti oleh :1. Pembangunan infrastruktur (Social overhead capital).2.
Revolusi teknik di bidang pertanian karena urbanisasi3. Perluasan impor4. ↗ tabungan
dan ↗
pendidkan &ketrampilan menyebabkan masyarakat siap mengambil resiko dalam
bekerja5. Munculnya kepemimpinan baru dengan sifat nasionalisme yang reaktif
terhadap-terhadap tekanan yang datang
·
17. 3. Tahap Lepas Landas (take off) Pada
periode ini beberapa penghalang pertumbuhan dihilangkan dan kekuatan-
institusional politik, sosial dan kekuatan yang menimbulkan kemajuan dan
perkembangan ekonomi diperluas dan dikembangkan. Ciri-ciri lepas landas: a. ↗ Investasi
dari < 5% menjadi 10% dari NNP (GNP – penyusutan. b. adanya perkembangan
beberapa sektor industri dengan laju yang tinggi. c. Terciptanya kerangka dasar
politik, sosial dan institusional
·
18. 4. Gerakan kearah kedewasaan (drive to
maturity) Masyarakat secara efektif menerapkan teknologi modern dalam
berproduksi Peningkatan kapasitas produksi, dimana 10-20% pendapatan nasional
di investasikan kembali sehingga output > ↗ jumlah penduduk
·
19. 5. Masa Konsumsi Tinggi (The age of
Highmass consumption) Pada tahap ini tujuan masyarakat untuk mendapatkan
sumber-sumber produksi :1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh negara ke LN2.
Menciptakan welfare state, yaitu kemakmuran yang lebih merata kepada masy.
dengan cara distribusi pendapatan yang merata melalui pajak progresif.3. ↗konsumsi
masyarakat diatas konsumsi dasar terhadap makanan, pakaian, rumah keluarga yang
terpisah, barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah
·
20. PERUBAHAN STRUKTUREKONOMI INDONESIA
·
21. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
Tinjauan Makro Sektoral: 1. Sektor Pertanian atau sektor A (Agriculture) 2.
Sektor Industri atau sektor M (Manufacture) 3. Jasa-jasa atau sektor S
(Services) Tinjauan Keruangan (Spasial): 1. Pedesaan (tradisional) 2.
Perkotaan (modern) Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan: 1. etatisme 2.
egaliter 3. borjuis Tinjauan BirokrasiPengambilan Keputusan 1. sentralisasi2.
desentralisasi
·
22. I. TINJAUAN MAKRO SEKTORAL Struktur
ekonomi Indonesia secara sektoral telah bergeser dari sektor A ke sektor M dan
S Hal ini disebabkan oleh 2 hal :1. Sifat dari barang pertanian yang tidak
respon terhadap kenaikan pendapatan. Bila terjadi pembangunan ekonomi maka
pertumbuhan ekonomi akan ↗ dan pendapatan masyarakat juga ↗. Karena
itu permintaan masyarakat terhadap barang A ↗ akan tetapi kenaikannya < dari
permintaan barang-barang M dan S. Bahkan dengan ↗ pendapatan, permintaan terhadap
barang-barang sektor A malah ↙.2. Barang-barang A adalah barang kebutuhan pokok
seperti pangan yang relatif terbatas permintaannya
·
23. Apa dampak dari ↙
permintaan barangsektor A dan ↗ permintaan barang sektor Mdan S dalam pembentuk PDB?
Bagi dunia usaha lebih menguntungkan memproduksi barang-barang di sektor M dan
S. Akibatnya kontribusi sektor A di dalam pembentukan PDB (Produk Domestik
Bruto) terus menurun dan kontribusi sektor M dan S meningkat dalam struktur
PDB.
·
24. II. TINJAUAN KERUANGAN Struktur
perekonomian telah bergeser dari berstruktur pedesaan (tradisional) menjadi berstruktur
modern. Hal ini disebabkan dibangunnya infrastruktur di perkotaan, seperti
transportasi dan komunikasi. Dampak dari pembangunan infrastruktur adalah
dibangunnya industri-industri di perkotaan sehingga daerah perkotaan lebih maju
di bandingkan dari daerah perdesaan
·
25. III. Tinjauan Penyelenggaraan
Kenegaraan Struktur ekonomi telah bergeser dari semula bersifat etatis (serba
negara) di masa Orde Lama menjadi lebih egaliter (memberikan peluang kepada
masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi) meskipun lebih condong diberikan
kepada masyarakat yang memiliki modal besar (borjuis)
·
26. IV. TINJAUAN BIROKRASI
PENGAMBILANKEPUTUSAN Struktur ekonomi Indonesia berdasarkan birokrasi
pengambilan keputusan telah bergeser dari relatif terpusat menjadi lebih
desentralistis setelah lahirnya UU no 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah.
·
27. SEKTOR PERTANIAN
·
28. MASALAH PERTANIAN DAN PANGAN Masalah
pertanian terutama tanaman pangan adalah masalah serius bagi bangsa Indonesia.
Dengan jumlah penduduk yang besar maka kebutuhan akan pangan sangat besar.
Kalau pada Pelita –Pelita awal tekanan ada pada bidang produksi dan konsumsi
beras maka pada Pelita III kebijakan swasembada beras diganti dengan kebijakan
swasembada pangan.
·
29. KEBIJAKAN PANGAN Sejak Pelita I hingga
tahun 1990 sektor pertanian memberikan kontribusi besar terhadap :1. Penyumbang
utama PDB dengan pertumbuhan sebesar 3.6 persen per tahun. Pada tahun 1984
tercapai swasembada beras.2. Penyumbang tenaga kerja, 53,60% (1992), turun
menjadi 43,2% (1999).3. Sebagai input bahan baku baku industri
·
30. PERAN BULOG Bulog (Badan Urusan
Logistik) berdiri tahun 1967 dengan tugas:1. Mengelola persediaan pangan dan
bertanggung jawab terhadap presiden.2. Kebijakan pangan meliputi : pemberian
subsidi atas harga pupuk, penyediaan kredit, penetapan harga gabah, dan
tercitanya berbagai mekanisme kelembagaan.3. Menangani distribusi pangan,
stabilisasi harga dengan operasi pasar.4. Selain itu Bulog juga menangani
berbagai kebutuhan pokok pangan lain, seperti gula, terigu, minyak goreng dan
sembako.
·
31. Tugas Utama Bulog Menjamin harga
pembelian gabah pada tingkat produsen agar tidak jatuh dibawah harga yang telah
ditetapkan
·
32. PERAN BULOG SAAT INI Telah mengalami
pergeseran sejak terjadi krisis ekonomi:1. Sebelum krisis ekonomi Bulog
memegang monopoli pengadaan dan pengendalian pangan, khususnya sembilan bahan
pokok (sembako).2. Sesudah krisis ekonomi peran tersebut dikurangi, hanya
mengelola pertanian beras saja.3. Struktur organisasi BULOG pada awal adalah
Lembaga Pemerintah Non Departemen dan pada tahun 2003 diubah menjadi Perusahaan
Umum (Perum).
·
33. PRIMADONA PERTANIAN : TANAMANINDUSTRI
Tanaman industri meliputi tanaman komersial untuk tujuan ekspor dalam rangka
menghasilkan devisa (karet, kelapa sawit, teh, kopi, cengkeh dan tembakau).
Pengembangan terutama melalui :1. Pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat)2. Pola UPP
(Unit Pelayan Pengembangan)3. Swadaya4. Pola Perusahan Perkebunan Besar
·
34. POLA PIR Keterpaduan usaha antara
perkebunan rakyat sebagai plasma dan perkebunan besar sebagai inti, dalam suatu
sistem pengelolaan yang menangani seluruh rangkaian kegiatan agribisnis.
Pelaksanaannya dilakukan dengan memanfaatkan perkebunan besar untuk
mengembangkan perkebunan rakyat pada areal bukaan baru
·
35. POLA UPP Pola pengembangan dengan
pendekatan terkonsentrasi pada lokasi tertentu, yang menangani keseluruhan
rangkaian proses agribisnis. Pelaksanaan melalui pengembangan perkebunan
rakyat oleh suatu unit organisasi proyek yang beroperasi di lokasi perkebunan
yang sudah ada.
·
36. POLA SWADAYA DAN PERKEBUNANBESAR Pola
swadaya ditujukan untuk mengembangkan swadaya masyarakat petani perkebunan yang
sudah ada di luar wilayah kerja PIR dan UPP. Pola perkebunan besar diarahkan
untuk meningkatkan peranan pengusaha besar baik BUMN/BUMD, maupun perusahaan
swasta (nasional maupun asing)
·
37. INVESTASI
·
38. PENGERTIAN INVESTASI Investasi
dikenal juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal Investasi
diartikan sebagai pengeluaran untuk penanaman modal atau barang-barang modal
dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan produksi
barang-barang dan jasa-jasa dalam suatu perekonomian.
·
39. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHIINVESTASI Bagi dunia usaha faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan investasi adalah:1. Tingkat keuntungan investasi yang akan
diramalkan2. Tingkat bunga3. Ramalan kegiatan ekonomi di masa depan4. Kemajuan
teknologi5. Tingkat pendapatan nasional6. Keuntungan yang diperoleh
perusahaan-perusahaan
·
40. PMA DAN PMDN Untuk meningkatkan iklim
ber investasi pemerintah mengeluarkan UU tentang PMA (penanaman modal asing)
dan PMDN (penanaman modal dalam negeri).
·
41. Perkembangan PMA ( Miliar US $) NEGAR
91- 1997 199 1999 2000 2001 2002 A 95 8 DUNIA 254, 481,9 NEGAR 3 269,7 A MAJU
154, NSB 6 193,2 ASIA 109,1 RRC 91,8 44,2 43,8 40,3 40,8 46,6 52,7 KORSE 59,4
2,8 5,4 9,3 2,0 L 25,5 6,3 2,7 3,9 3,2 MSIA 1,2 3,9 7,5 6,1 1,1 THAI 6,4 2,6
1,7 1,5 1,2 VIETNA 2,0 4,7 -0,4 -2,7 -4,6 -3,3 -1,5 M 1,2 INONE 3,0
·
42. Bagaimana melihat
perkembanganinvestasi? Dilihat dari persamaan permintaan aggregat: AD = C + I
+ G + (X-M) Mengamati data-data PMA dan PMDN Investasi yang dilakukan
perbankan : dipengaruhi oleh suku bunga
·
43. DEREGULASI INVESTASI UU PMA dan PMDN
disederhanakan dalam proses perizinan usaha dengan sistem pelayanan satu atap
(one roof system) dengan melibatkan unsur BKPM, instansi terkait, pemda. UU no
13/2003 mengenai penyelesaian hubungan industrial Paket kebijakan ekonomi
SISTEM
EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi kerakyatan adalah sistem
ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.Dimana ekonomi rakyat
sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat
kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola sumberdaya ekonomi
apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut
sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian,
peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat
lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun
1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan adalah ekonomi tradisional yang
menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam mempertahan kehidupannnya.
Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan
dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesia untuk
menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang termasuk
Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan yang
telah membawa kesuksesan di negara negara kawasan Eropa
ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu dapat menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
Pembangunan yang berorientasi
kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak pada kepentingan rakyat.
Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi kerakyatan
dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan kata
lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk
membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga sebagai ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung – hubungkan
sentra – sentra inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan pelaku usaha masyarakat.
membangun kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga sebagai ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung – hubungkan
sentra – sentra inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan pelaku usaha masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi
kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era globalisasi, dengan cara
mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang paling canggih sebagaimana
dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis internasional, Ekonomi kerakyatan dengan
sistem kepemilikan koperasi dan publik. Ekomomi kerakyatan sebagai antitesa
dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis produksi masal ala Taylorism.
Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi
teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah terbesar dari proses
ekonomi itu sendiri. Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan menjadi dasar
kompetisi bebas menuntut keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni berbagai
sentra-sentra kemandirian ekonomi rakyat, skala besar kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang menganut model siklus
terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan
dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti pada
tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera
diangkat kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi
kerakyatan yang harus segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan
inti dari poitik ekonomi kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi
terselenggarakannya system ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang =
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ;
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ;
Peningkatan
alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah.;
Penguasaan
dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap ;
Pembaharuan
UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam berbagai bidang usaha dan
kegiatan.
Yang perlu dicermati peningkatan
kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada
paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi. Artinya, peningkatan
kesejahteraan tak lagi bertumpu pada
dominasi pemerintah pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan pada kekuatan pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai fondasi penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi rakyat
merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control birokrasi terhadap masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa restrukturisasi kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan pengembangan
ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat Distrik. Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benar-benar yang inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.
dominasi pemerintah pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan pada kekuatan pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai fondasi penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi rakyat
merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control birokrasi terhadap masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa restrukturisasi kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan pengembangan
ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat Distrik. Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benar-benar yang inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.
Komentar